Pengertian Zakat + Doa
Pengertian dan Doa Zakat Fitrah dan Zakat Mal lengkap berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits dan dala bahasa Arab, Latin dan Indonesia
Berikut adalah bebarapa pengertian, hukum, rukun, syarat, waktu, hikmah dan Doa zakat fitrah dan mal dalam bahasa arab, bahasa latin dan artinya.
Didalam Agama Islam, Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam selain Syahadat, Shalat lima waktu, Puasa Ramadhan, dan naik haji jika mampu. Untuk mereka yang mampu membayar zakat tetapi tidak melaksanakannya berarti dosa besar. Ini adalah dosa besar yang sama dengan meninggalkan sholat lima waktu atau puasa di bulan suci Ramadhan.
Zakat Fitrah menurut pendapat kebanyakan Ulama, yang bukan mahzab imam Hambali, wajib menemukan matahari terbenam pada hari terakhir bulan Ramadhan. Selain Zakat Fitrah, Zakat Mal juga harus diketahui oleh setiap Muslim, karena itu juga adalah hal yang wajib di keluarkan.
Karena pentingnya mengetahui siapa dan apa saja hal yang penting dalam Zakat Fitrah dan Zakat Mal, kita akan berbicara dengan jelas dalam artikel ini tentang pengertian, hukum, dan waktu menunaikan.
Pengertian Zakat Fitrah
Zakat fitrah merupakan bagian harta dari jumlah tertentu yang harus dihabiskan oleh setiap Mukallaf atau Muslim, Baligh dan berakal. Setiap orang yang penghasilannya ditanggung oleh orang tersebut dalam kondisi tertentu yang di tentukan oleh hukum Syariah.
Zakat fitrah juga disebut Sadaqah Fitrah. Zakat disebut Zakat Fitrah karena ia diharuskan memenuhinya saat memasuki Fitri atau berbuka diakhir Ramadhan.
Hukum Zakat Fitrah
Zakat Fitrah adalah komitmen yang harus di penuhi. Dasar hukum untuk kewajiban zakat ini terkandung dalam beberapa hadits, termasuk hadits riwayat oleh Ibnu Umar Ra sebagai berikut :
Rukun Zakat Fitrah
Rukun Zakat Fitrah ada empat :
- Muzakki atau Orang yang wajib zakat
- Mustahik atau penerima zakat
- Barang yang digunakan sebagai zakat atau makanan pokok
- Diberikan sebelum sholat Ied Fitri
Hikmah Zakat Fitrah
Zakat Fitra harus dilaksanakan untuk membersihkan diri mereka sendiri dan menyempurnakan kekurangan mereka saat berpuasa di bulan Ramadhan. Zakat ini seperti sujud syahwi yang di lakukan ketika dalam sholat ada kekurangan. Waki’bin Al-Jarrah berkata:
Mengenai keistimewaan zakat fitrah, Ibnu Abbas berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah Saw menuntut Zakat Fitrah untuk membersihkan orang-orang yang berpuasa dari perbincangan yang tidak bermanfaat dan kotor, dan memberi makan orang miskin. Barang Siapa yang membayarnya sebelum shalat Ied Fitri maka itu merupakan zakat yang diterima. Tetapi jika itu dilakukan sesudah sholat ied fitri, maka itu merupakan Shadaqah biasa “(HR, Abu Dawud, Ibn Majah dan Daruquthni).
Waktu Menunaikan Zakat Fitrah
Zakat Fitrah harus dilakukan saat matahari terbenam diakhir bulan Ramadhan atau pada malam Idul Fitri. Ini di dasarkan pada hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas ra.
Waktu untuk melaksanakan Zakat Fitrah dimulai sesudah matahari terbenam pada malam Idul Fitri. Karena Zakat Fitrah disyariatkan untuk membersihkan orang yang menjalankan puasa. Oleh karena itu, siapa pun yang hidup di sebagian dari bulan Ramadhan dan Idul Fitri diharuskan membayar Zakat Fitrah, atau di haruskan kepada orang yang memberi nafkah untuk menunaikan Zakat Fitrah mereka jika kondisinya terpenuhi.
Jadi siapa pun yang hidup di bulan dan masih hidup setelah matahari terbenam, lalu mati pada malam Idul Fitri, ia di haruskan membayar Zakat Fitrah. Sementara mereka yang mati sebelum matahari terbenam di akhir bulan Ramadhan, mereka tidak di haruskan membayar Zakat Fitrah.
Adapun bayi yang lahir sebelum matahari terbenam pada hari terakhir Ramadhan dan masih hidup sampai matahari terbenam, bayi harus membayar Zakat Fitrahnya. Jika bayi lahir setelah matahari terbenam, bayi tidak diharuskan membayar zakat Fitrahnya, bahkan jika masuk Islam sebelum matahari terbenam atau sesudahnya.
Seseorang yang menikah di bulan Ramadhan dan hubungan pernikahannya berlangsung sampai matahari terbenam, harus memenuhi Zakat Fitrah istrinya. Jika dia menikahinya sesudah matahari terbenam, dia tidak berkewajiban untuk membayar Zakat Fitrah istrinya.
Pengertian Zakat Mal
Intinya, harta Allah merupakan titipan yang dipercayakan kepada makhluk-Nya. Ngenxa yalokho, harta yang diterima harus digunakan sesuai dengan pedoman sang Pemberi, yaitu Allah SWT. Salah satu pedoman yang harus diikuti adalah masalah Zakat Mal.
Zakat Mal ialah zakat kekayaan atau kekayaan yang harus dikeluarkan setelah syarat yang ditentukan terpenuhi.
Syarat Zakat Mal
Persyaratan berikut harus dipenuhi zakat mal, yaitu:
- Kemilikan sempurna, yakni hartanya benar-benar milik dia dan dia memiliki kekuatan untuk mengelolanya. Terlepas dari kenyataan bahwa harta yang dimiliki ialah harta milik Allah Swt. Namun Allah SWT telah memberinya kepercayaan untuk menggunakan dan menerapkan hal-hal yang benar dan diRidhoi oleh-Nya.
- Harta berharga seperti emas dan perak, binatang peliharaan atau ternak, hasil pertanian, harta penjualan, hasil tambang dan harta yang ditemukan.
- Nisab ialah ukuran atau persyaratan minimum untuk zakat.
- Haul adalah waktu kepemilikan selama satu tahun. Seperti yang dikatakan Nabi; “Tidak ada zakat wajib pada harta seseorang sebelum sampai satu tahun dimilikinya.” (H.R Daruquthni)
Doa Zakat Fitrah dan Zakat Mal
Niat Zakat Fitrah ataumaupun Zakat Mal adalah cukup di hati dan diucapkan dengan mengatakan, “Saya memberikan harta ini sebagai Zakat Mal atau Fitrah karena Allah.”
Ketika Anda memberi zakat, bacalah doa seperti sabda Nabi Muhammad, yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra: “Ketika Anda memberi zakat, jangan lupa untuk membaca yang berikut:
(Allahummaj’alhaa maghnaman walaa taj’alhaa maghramaa)
Kusho ujuthi : “Yaa Allah jadikanlah ia sebagai simpanan yang menguntugkan dan jangan jadikan ia sebagai pemberian yang merugikan.”
Materi Lainnya :
- Pengertian Infaq
- Macam-macam Zakat
- Imibandela Yomkhuleko Webandla kanye Nemibono Ye-'Ulama
- Tafakur
- Sholat Malam
The post Pengertian Zakat + Doa appeared first on this page.