VOC – Sejarah, Tujuan Dan Sistemnya Singkat Lengkap
Kali ini kita akan membahas materi tentang VOC yang meliputi sejarah,tujuan dan sistemnya singkat lengkap
Sejarah VOC Belanda
Vereenidge Oostindische Compagnie, atau apa yang sering dikatakan VOC, adalah Aliansi Perusahaan India Timur. Perusahaan perdagangan Belanda ini mengambil alih kegiatan perdagangan di Asia dan menggabungkan perdagangan rempah-rempah dari timur.
Disebut Hindia Timur karena Hindia Barat juga memiliki apa yang disebut Serikat Dagang Hindia Barat dengan nama Geoctroyeerde Westindische Compagnie. Orang Indonesia pada waktu itu disebut VOC Company.
Agenda tersebut didasarkan pada kata Compagnie. Pemerintah Belanda mendukung kelancaran operasi VOC di Indonesia dan mampu menjalankan tugasnya dengan bebas, sehingga VOC memiliki beberapa hak istimewa (Hak Octroi), yaitu:
- Perdagangan hak monopoli
- Hak untuk mencetak dan mendistribusikan uang
- Hak untuk menunjuk dan memberhentikan pekerja
- Hak untuk membuat perjanjian dengan raja
- Hak memiliki tentara sendiri
- Hak untuk membangun benteng
- Hak menyatakan perang dan perdamaian
- Hak untuk menunjuk dan menghapus otoritas lokal.
- Hak untuk menggunakan kekuasaan yudisial
Dengan hak istimewa ini, VOC dapat berkembang dengan cepat. Untuk memenuhi kepentingan VOC, Gubernur Jenderal VOC pertama, Peter Oba (1610-1614), ditunjuk. Peter Keduanya percaya pada waktu itu bahwa Jayakarta adalah kota yang strategis. Pada 1611, Jayakarta jatuh ke tangan VOC, berganti nama menjadi Batavia, dan menjadi pusat kekuatan VOC pertama di Indonesia.
Tujuan Dibentuknya VOC
- Hindari persaingan perdagangan yang tidak sehat di antara pedagang Belanda sebelumnya sehingga mereka bisa mendapatkan paling banyak tabungan.
- Memperkuat posisi Belanda melawan persaingan dari pedagang Eropa lainnya
- Memonopoli perdagangan di distrik Nusantara
- Bantuan untuk yayasan pemerintah Belanda dalam perang melawan Spanyol, yang masih menduduki Belanda.
Kebijakan Ekonomi VOC Diterapkan di Indonesia
Metode yang digunakan oleh VOC untuk mendapat untung besar adalah memonopoli perdagangan. Dengan demikian, VOC memperkenalkan beberapa aturan dalam pelaksanaan niatnya, tetapi sangat memberatkan bagi penduduk asli Indonesia. Aturannya meliputi: - Verplichte Leverantie: Memaksa orang Indonesia asli untuk menjual tanaman seperti lada, kapas, kayu manis, gula, beras, nila, dan ternak dengan harga VOC. Penerapan aturan ini memaksa orang untuk menjual produk mereka hanya kepada pedagang VOC.
- Contingenten: orang diharuskan membayar pajak untuk produk mereka.
- Ekstripasi: hak VOC untuk mengatur distribusi rempah-rempah dengan menebang pohon rakyat agar harga tidak jatuh
- Pengiriman Hongi: Pengawasan perdagangan menggunakan kapal kora-kora untuk mencegah penyelundupan dan pasar gelap. Bagi mereka yang melanggar VOC, menyita barang-barang mereka, para penjahat akan dipenjara, dijual ke pasar, kadang-kadang bahkan dibunuh.
- Preanger Stelsel: peraturan ini juga disebut sistem Priangan. Sistem ini diperkenalkan di wilayah Angara pada 1677-1871. Ketentuan ini menjelaskan bahwa wajib pajak tidak boleh membayar pajak dalam bentuk tunai, tetapi dalam bentuk produk pertanian, yang setara dengan nilai pajak. Bagi mereka yang tidak memiliki tanah, perlu bekerja di tanah yang dimiliki oleh VOC dengan kerja paksa atau wajib tanpa pembayaran.
Penerapan kebijakan ekonomi VOC di Indonesia adalah hasil dari pertanian Indonesia, yang merupakan sumber kebanggaan di pasar internasional, terutama di Eropa. Efek negatif penindasan terjadi pada masyarakat adat di Indonesia. Efek positif pada VOC adalah bahwa mereka menerima keuntungan terbesar dari mengisi kas pemerintah Belanda.
Sistem birokrasi dalam tubuh VOC
Menjalankan wilayah di Indonesia. VOC menunjuk seorang Gubernur Jenderal, dibantu oleh empat anggota bernama Raad van Indy atau Dewan India.
Di bawah gubernur jenderal ada gubernur yang memimpin daerah. Ada seorang penduduk di bawah gubernur, dibantu oleh seorang asisten residen. Ada beberapa gubernur yang dianggap sukses dalam mengembangkan bisnis Dagan dan penjajahan di Indonesia:
- Jaan Petersun Cohen (1619-1629)
- Antonio van Diemen (1636-1645)
- Joan Matsiker (1653-1678)
- Cornelis Spielman (1681-1684)
Memperkenalkan sistem negara, VOC memperkenalkan sistem negara tidak langsung menggunakan sistem feodal yang dikembangkan di Indonesia.
Demikian ulasan tentang sejarah voc semoga bermanfaat…
Amanye Amanqaku :
sejarah-perang-padri
sejarah-pancasila
sejarah-pembentukan-bpupki-pengertian-sidang-dan-tujuannya
The post VOC – Sejarah, Tujuan Dan Sistemnya Singkat Lengkap appeared first on this page.