Shalat Sunnah Rawatib
Pada kali ini kita akan membahas makalah materi tentang shalat sunnah rawatib yang meliputi pengertian, niat, tata cara dan keutamaannya lengkap
Apakah yang dinamakan dengan shalat sunnah rawatib? Apabila aku melakukan shalat 4 rakaat saat sebelum dzuhur serta 4 rakaat saat sebelum ashar, apakah diwajibkan buat salam tiap 2 rakaat ataukah gimana? Jazakumullahu khairan“.
Jawabannya
Shalat sunnah rawatib terdapat 12 rakaat:
- 4 Rakaat yaitu sebelum dzuhur dengan 2 salam,
- 2 Rakaat sesudahnya dengan sekali salam saja
- 2 Rakaat sesudah maghrib dengan 1 salam,
- 2 Rakaat setelah isya dengan 1 salam,
- 2 Rakaat waktu sebelum shubuh dengan 1 salam.
Hadits-Hadits
Serta Rasulullah Shalallahu’ alaihi wa Sallam senantiasa melindungi ke- 12 rakaat tersebut kala dia lagi tidak bepergian. Nabi bersabda,
“ Barangsiapa yang shalat sunnah 12 rakaat dalam satu hari tadi malam, Allah akanbangunkan untuknya rumah di surga”( HR. Muslim nomor. 728).
Ada salah satu hadits yang menafsirkan 12 rakaat ini dengan shalat sunnah rawatib. Hingga barangsiapa yang menjaganya, dia hendak senantiasa dalam kebaikan yang besar. Di dalam hadits tersebut dijanjikan suatu rumah di surga untuk orang yang melakukan shalat rawatib 12 rakaat tersebut. Ialah 4 rakaat saat sebelum dzuhur dengan 2 salam, 2 rakaat setelahnya dengan sekali salam, 2 rakaat sehabis maghrib dengan 1 salam, 2 rakaat sehabis isya dengan 1 salam, 2 rakaat saat sebelum shubuh dengan 1 salam. Shalat- shalat ini diucap shalat rawatib.
Bila seorang shalat 4 rakaat sehabis shalat dzuhur hingga di dalamnya ada keutamaan. Sebagaimana ada di dalam hadits,
“ Barangsiapa yang shalat 4 rakaat saat sebelum serta setelah dzuhur, hingga Allah mengaharamkan neraka untuknya”( HR. Tirmidzi nomor. 428, Abu Daud nomor. 1269, An Nasa- i nomor. 1816).
Hendak namun, 4 rakaat sehabis dzuhur tidaklah shalat sunnah yang rawatib, sebab yang jadi rawatib cuma 2 rakaat saja. Bila setelah itu menaikkan serta melakukan 2 rakaat buat menaikkan rakaat dalam rangka meneladani tuntunan Nabi Shalallahu’ alaihi wa Sallam, hingga perihal ini baik. Sebagaimana sabda Rasulallah Shalallahu’ alaihi wa Sallam dalam hadits Ummul Mu’ minin Ummu Habibah binti Abi Sufyan–radiyallahu’ anha-, kalau dia mendengar Rasulallah Shalallahu’ alaihi wa Sallam bersabda,
منحافظعلىأربعقبلالظهروأربعبعدهاحرمهاللهعلىالنار
“ barangsiapa yang shalat 4 rakaat saat sebelum serta setelah dzuhur, hingga Allah mengaharamkan neraka untuknya”
Serta diajarkan pula buat shalat 4 rakaat saat sebelum ashar, tetapi bukan tercantum ke dalam shalat rawatib. Hendak namun, diajarkan buat mengerjakannya dengan 2 kali salam cocok dengan sabda Rasulullah Shalallahu’ alaihi wa Sallam,
Diajarkan pula buat melakukan shalat sunnah di antara adzan serta iqamat dalam tiap waktu shalat, terlebih pada dikala shalat maghrib serta isya. Rasulallah Shalallahu’ alaihi wa Sallam bersabda,
“ di tiap 2 adzan ada shalat, di tiap 2 adzan ada shalat, dia mengatakan yang ketiga kalinya: untuk siapa yang menginginkan buat melaksanakannya”.( HR.(AL) Bukhari nomor. 627, Muslim nomor. 828).
Rasulullah Shalallahu’ alaihi wa Sallam pula bersabda,
صلواقبلالمغرب،صلواقبلالمغرب”ثمقال:“لمنشاء
“ shalatlah kamu saat sebelum maghrib, shalatlah kamu saat sebelum maghrib, dia mengatakan yang ketiga kalinya: untuk siapa yang menginginkan buat melaksanakannya”.( HR. (AL) Bukhari nol 1183).
Para teman Radhiyallahu’ anhum senantiasa melakukan shalat sunnah sehabis maghrib 2 rakaat. Mereka pula melakukan shalat 2 rakaat sehabis adzan maghrib saat sebelum waktu iqamat dikumandangkan. Shalat sunnah ini tidaklah shalat sunnah yang rawatib hendak namun shalat sunnah biasa. 4 rakaat sehabis dzuhur tidaklah shalat sunaah rawatib, sebab shalat sunnah rawatib sehabis dzuhur cuma 2 rakaat. Shalat 4 rakaat saat sebelum shalat ashar dengan 2 salam merupakan sunnah, namun tidaklah shalat sunnah yang rawatib. hendak namun, shalat sunnah tersebut nabi perintahkan serta tekankan buat mengerjakannya. Tetapi, bila seseorang mu’ min melindungi shalat sunnah 4 rakaat saat sebelum ashar tersebut sebagaimana sabda dia,
رحماللهامرأصلىقبلالعصرأربعا
“ Allah hendak merahmati urusan seorang apabila dia shalat 4 rakaat saat sebelum shalat ashar”.
Memperoleh keutamaan
Awal, bila dia melindungi shalat tersebut, berarti dia sudah menjajaki contoh dari Nabi Shalallahu’ alaihi wa Sallam. Begitu pula bila dia shalat 2 rakaat antara adzan serta iqamah shalat maghrib, 2 rakaat antara adzan serta iqamah shalat isya, 2, 4, ataupun lebih shalat dhuha, ialah kala matahari sudah meninggi sebagaimana yang dicoba oleh Nabi Shalallahu’ alaihi wa Sallam.
Rasulullah Shalallahu’ alaihi wa Sallam melakukan shalat dhuha di sebagian peluang, kemudian dia mewasiatkan kepada para teman- temannya buat melaksanakannya pula. Shalat ini diajarkan baik kala bepergian ataupun tidak bepergian. Begitu pula shalat tahajjud di malam hari sehabis shalat isya.
Hingga shalatlah siapa saja yang dimudahkan oleh Allah buat melaksanakannya, setelah itu berwitir dengan 1 rakaat. Seseorang tersebut shalat tahajjud sebanyak 3, 5, 7, 9, 11, 13, ataupun lebih.
Hingga shalatlah siapa saja yang dimudahkan oleh Allah buat melaksanakannya di dini malam, pertengahan, ataupun akhir malam dalam rangka meneladani Nabi Shalallahu’ alaihi wa Sallam.
Rasulallah Shalallahu’ alaihi wa Sallam biasa melakukan shalat tahajjud yang setelah itu dia pungkasi dengan 1 rakaat shalat witir.
Terkadang dia Shalallahu’ alaihi wa Sallam melakukan shalat witir di dini malam, serta di sebagian peluang pada pertengahan malam. Dia Shalallahu’ alaihi wa Sallam kerahkan segala kesungguhannya buat melakukan shalat tahajjud serta witirnya di akhir malam. Ini ialah waktu yang sangat utama untuk orang yang dimudahkan buat mengerjakannya. Nabi Shalallahu’ alaihi wa Sallam bersabda,
منخافألايقوممنآخرالليلفليوترأوله،ومنطمعأنيقومآخرهفليوترآخرالليل؛فإنصلاةآخرالليلمشهودة،وذلكأفضل
“ siapa saja yang takut dirinya tidak dapat bangun di akhir malam, hingga shalat witirlah di dini malam. Tetapi, siapa yang biasa bangun akhir malam hingga shalat witirlah di kesimpulannya. Sebab shalat di akhir malam merupakan suatu yang disaksikan, serta perihal tersebut merupakan shalat yang utama”( HR. Muslim nomor. 755).
Jumlah minimun rakaat dalam shalat witir merupakan 1 rakaat. Bisa dicoba sehabis shalat rawatib ba’ diyyah isya. 3 rakaat shalat witir lebih utama, serta apabila lebih dari 3 hingga lebih utama lagi. Tiap 2 rakaat salam setelah itu disempurnakan dengan shalat witir di akhir malam. Kala dia Shalallahu’ alaihi wa Sallam shalat 13 rakaat, hingga dia melaksanakan salam tiap 2 rakaat serta ini lebih utama. Tetapi bila seseorang shalat 3, 5, okanye 7 rakaat dengan 1 salam di akhir rakaat, hingga perihal ini bukanlah kenapa. Rasulallah Shalallahu’ alaihi wa Sallam sudah melaksanakan perihal tersebut, serta itu tercantum ke dalam sunnah.
Dia Shalallahu’ alaihi wa Sallam terkadang shalat 6 rakaat kemudian melaksanakan tasyahud dini, setelah itu dia berdiri buat melanjutkan rakaat ke- 7. Tetapi apabila mau shalat 9 rakaat, hingga wajib duduk tasyahud di rakaat ke- 8 setelah itu berdiri melanjutkan rakaat ke- 9.
Hendak namun, yang sangat utama merupakan dengan melaksanakan salam tiap 2 rakaat, sebagaimana ada hadits dari Ummul Mu’ minin‘ Aisyah Radhiyallahu’ anha,
كانالنبي–صلىاللهعليهوسلم–يصليإحدىعشرةفيالليل،يسلممنكلثنتين،ويوتربواحدة
“ Nabi Shalallahu’ alaihi wa Sallam shalat malam dengan 11 rakaat, tiap 2 rakaat dia melaksanakan salam, setelah itu melengkapkannya dengan 1 witir”( HR. Bukhari nomor. 1164, Muslim nomor. 765).
Nabi Muhammad Shalallahu’ alaihi wa Sallam pula bersabda,
“ shalat malam 2 rakaat- 2 rakaat. Bila salah seseorang dari kamu takut terlampaui shalat malam, hingga shalatlah 1 rakaat buat mengganjilkan hitungan rakaat shalatnya”( HR. Bukhari nomor. 472, Muslim nomor. 749).
Inilah yang utama. Bila seorang takut dirinya tidak dapat bangun di akhir malam, hingga sebaiknya dia shalat saat sebelum tidur. Shalatlah 3, 5 maupun lebih dari itu. Lakukanlah salam di akhir tiap rakaat kedua dalam rangka takut tidak bisa bangun di akhir malam. Perihal ini tercantum ke dalam bab semangat dalam beribadah.
Demikian dan sekian itulah tadi yang bisa suhupendidikan.com sampaikan mengenai shalat sunnah rawatib semoga bermanfaat terimakasih.
Amanye Amanqaku :
- doa sholat tarawih
- sholat dhuha
- tata cara sholat jenazah
- shalat jumat
The post Shalat Sunnah Rawatib appeared first on this page.