Tata Cara Shalat Taubat
Pada kali ini kita akan membahas materi tentang tata cara shalat taubat yang meliputi penjelasan, shahih, tata cara, dan waktunya lengkap
Penjelasan Shahih
Berikut ini tulisan simpel gimana tata metode shalat taubat, mudah- mudahan berguna. Tidak terdapat manusia yang terbebas dari dosa serta kesalahan, semua telah Rasulullah ﷺ tegaskan di dalam sabdanya:
«كُلُّبَنِيآدَمَخَطَّاءٌ،وَخَيْرُالْخَطَّائِينَالتَّوَّابُونَ»
Tiap generasi nabi Adam tentu banyak berbuat salah, serta sebaik- baiknya orang yang berbuat salah merupakan yang sangat kerap bertaubat.( Hadits riwayat Ibnu Majah dari sahabat Qotadah, Nomor. 4251, dihasankan oleh Syaikh (AL) Albaany)
Oleh sebab itu, tercantum sifat rahmat yang dimiliki oleh Allah ﷺ merupakan membuka pintu taubat untuk hambanya, seluas- luasnya. Hingga tinggi serta seluas apapun seseorang hamba berbuat salah, asalkan dia bersungguh- sungguh dalam taubatnya, maka Allah akan mengampuninya. Pintu taubat senantiasa terbuka untuk hamba- hambaNya yang berbuat dosa, sepanjang belum terlambat oleh waktu yang sudah ditentukan.
Serta salah satu wujud rahmat Allah ﷺ pula merupakan pensyariatan ibadah–ibadah yang bisa dijadikan wasilah seseorang hamba yang berbuat dosa buat mencapai serta menyempurnakan taubatnya tersebut. Serta salah satu ibadah tersebut merupakan dengan mengerjakan shalat 2 raka’ at berjanji ingin bertaubat kepada Allahﷺ, yang dilaksanakan dengan shalat taubat.
Cara Shalat Taubat
shalat taubat sama dengan shalat- shalat sunnah yang lain pada biasanya. Diantara sifatnya adalah :
- Berwudhu secara sempurna.
- Melakukanya sendiri, tidak berjama’ ah.
- Bernazar di dalam hati.
- Mengerjakannya sebanyak 2 raka’ at, serta tidak terdapat teks spesial yang dibaca pada keduanya.
Tidak terdapat dzikir spesial sehabis shalat taubat kecuali perbanyak istighfar. Serta ini merupakan inti dari pada taubat yang dilakukan oleh seseorang hamba, ialah memohon ampunan kepada Allah.
Shalat taubat ini merupakan shalat sunnah yang banyak ditinggalkan kalangan muslimin. Jikalau ada juga hanya sedikit yang mengerjakanya, diantara mereka adalah yang melakukanya dengan cara- cara yang menyelisihi sunnah.
“ Sebaik- baiknya orang yang berbuat salah merupakan yang sangat kerap bertaubat”
Setuju para ulama bahwasanya shalat taubat ini disunnahkan (AL) Mausu’ ah (AL) Fiqhiyah (AL) Kuwaitiyah, Kementrian Urusan Wakaf serta Urusan- urusan Islam, Kuwait, Cet. 1427, Perihal. 164 Juz. 27), sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Dawud lewat teman Abu Bakar Ash Shidiq Radhiallahu‘ anhu, dia sempat mendengar Rasulullahﷺbersabda,
مَامِنْعَبْدٍيُذْنِبُذَنْبًا،فَيُحْسِنُالطُّهُورَ،ثُمَّيَقُومُفَيُصَلِّيرَكْعَتَيْنِ،ثُمَّيَسْتَغْفِرُاللَّهَ،إِلَّاغَفَرَاللَّهُلَهُ،ثُمَّقَرَأَهَذِهِالْآيَةَ:وَالَّذِينَإِذَافَعَلُوافَاحِشَةًأَوْظَلَمُواأَنْفُسَهُمْذَكَرُوااللَّهَ[آلعمران: 135]إِلَىآخِرِالْآيَةِ
Bukanlah seseorang hamba berbuat dosa, setelah itu bersuci dengan sempurna, kemudian dia mengerjakan shalat 2 raka’ at, kemudian memohon ampun kepada Allah kecuali Allah mengampuni dirinya, kemudian diaﷺ membacakan ayat( Serta( pula) orang- orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji ataupun menganiaya diri sendiri, mereka ingat hendak Allah( Ali Imran: 135) hingga dengan akhir ayat.( Hadits riwayat Abu Dawud, Nomor. 1521 dishaihkan oleh (AL) Albaany)
Sebagian ulama berkata hadits Abu Dawud diatas terdapat kelemahan, hendak namun sebagian ulama menshahihkanya, serta pula banyak hadits- hadits seragam yang menunjang hadits tersebut.
Di dalam riwayat yang lain,
منتوضَّأَفأحسنَوضوءَه،ثمّقامَفصلّىركعتين-أوأربعاً؛شكَّسهلٌ-،يُحسنُفيهاالذِّكروالخُشوعَ،ثماستغفرَالله؛غُفِرَله)أخرجهأحمدفي“المسند”( 6/ 450)
Barangsiapa yang berwudhu serta membaguskan wudhunya tersebut, kemudian berdiri mengerjakan shalat 2 raka’ at, ataupun 4 raka’ at( perawi ragu), kemudian dia membaguskan dzikir serta kekhusyu’ an shalatnya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, hingga Allah juga mengampuninya.( Hadits riwayat Ahmad( 450/ 6) dishahihkan oleh (AL) Albaany di dalam Silsilah (AL) Ahadits Ash Shahihah Nomor. 3398)
Shalat taubat ini tidaklah harus selalu dikabulkan meski ada ketentuan diterimanya taubat. Sebab agar taubat diterima oleh Allah subhanahu wata”ala maka dengan cara berikut ini :
- Menyesali serta bersedih terhadap dosa yang sudah dia perbuat.
- Meninggalakan dosa yang dia lakukan
- Berkeinginan kokoh ( ber’ azam) untuk sama sekali tidak mengulangi dosa tersebut
- Tidak mengakhirkanya hingga nyawa telah tinggal di kerongkongan, ataupun matahari terbit dari sebelah barat, ataupun adzab Allah telah mengenai dirinya.
Bila dosa yang dikerjakan terdapat kaitanya dengan hak- hak sesama manusia, hingga berusahalah mengembalikan haknya tersebut.
Ada pula orang- orang yang bertaubat hendaklah dia banyak melaksanakan ketaatan sebagai permohonan wasilah agar diterima taubatnya tersebut, serta salah satunya merupakan dengan shalat sunnah taubat.
Disunahkan mengerjakan shalat taubat kala seseorang muslim telah ber’ azam buat bertaubat dari kemaksiatan yang sudah dia kerjakan. Boleh mengerjakan shalat ini kapan juga waktunya sekalipun di waktu- waktu yang dilarang buat mengerjakan shalat, sebab dia tercantum shalat dzawatul asbab ( yang mempunyai sebab).
Para ulama berselisih komentar, apakah dikerjakan saat sebelum taubat, sehabis taubat, ataupun saat sebelum serta sehabis taubat.
Bila yang diartikan merupakan kaitanya dengan istighfar serta meminta ampunan kepada Allah, hingga shalat taubat ini dikerjakan tadinya, sebagaimna dhahir hadits menampilkan hendak perihal tersebut.
Demikian dan sekian ulasan singkat mengenai tata cara shalat taubat semoga kita terhindar dari segala kemaksiatan yang ada di dunia ini dan diberikan umur panjang agar di gunakan dengan sebaik-baiknya …terima kasihh see uu…
Artikuj të tjerë :
- Niat puasa rajab
- Niat shalat tarawih
- Niat puasa senin kamis
- Sholat tasbih
The post Tata Cara Shalat Taubat appeared first on this page.