Makhalidwe abwino
Makhalidwe abwino secara terminologi memiliki arti tingkah laku seseorang yang didorong pada suatu keinginan secara sadar melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti perangai, tingkah laku, atau tabiat. berikut ini adalah pembahasan lengkap mengenai akhlak
Pengertian Akhlak
Kalimat akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu al-akhlaq.Al-akhlaq bentuk jamak dari khuluq yang bermakna tabiat, kebiasaan atau adab.
Sedangkan secara istilah adalah sifat yang terdapat di dalam diri seseorang yang membuat perbuatan yang dilakukannya baik atau buruk, bagus atau jelek. Akhlak pada hakikatnya adalah gambaran kondisi batin seseorang.Ia adalah jiwa dan sifat-sifat sebenarnya dari seseorang.
Oleh karenanya, apabila hati dan pikiran seseorang telah saleh (baik), maka akan saleh pula diri dan akhlaknya. Dan sebaliknya apabila hati dan pikirannya rusak, maka rusak pula diri dan akhlaknya. Nabi bersabda dalam hadits yang diriwayatkan melalui al-Nu’man bin Basyir:
“Ketahuilah bahwasanya di dalam tubuh terdapat segumpal daging yang mana jika ia baik, maka baik juga seluruh tubuh. Dan apabila ia buruk, maka buruk pula seluruh tubuh. Ia adalah hati.”(Muttafaq ‘alaih)
Cara membedakan akhlak, moral dan etika yaitu Di dalam etika, untuk menentukan suatu nilai perbuatan manusia baik dan buruk memakai tolak ukur akal pikiran juga rasio
Sedangkan di dalam moral dan susila memakai tolak ukur norma-norma yang tumbuh berkembang dan berlangsung di dalam masyarakat (adat istiadat), dan dalam akhlaq memakai ukuran Al Qur’an dan Al Hadis guna menentukan baik dan buruknya.
Sebab Terbentuknya Ahklak
Menilik dari sumbernya akhlak seseorang terbentuk karena dua hal yaitu:
- Bawaan : dalam arti Alloh Ta’ala sudah menanamkan akhlak baik (sedikit ataupun banyak) dalam diri seseorang semenjak penciptaannya.
- Dengan jalan diusahakan, yaitu seseorang berusaha untuk memiliki akhlak akhlak yang baik.
Dalil
Dalilnya adalah hadits berikut :
“Diriwayatkan dari Asyajj Abdul Qais, bahwasanya ia berkata:
“Nabi berkata kepadaku, “Sesunggunya dalam dirimu terdapat dua sifat (akhlak) yang disukai oleh Allah.”
Aku bertanya: “Apa itu, wahai Rasulullah?”
Dia berkata: “Lemah lembut dan malu.”
Aku bertanya lagi: “Sifat tersebut sudah lama atau baru?”
Kata beliau: “Sudah lama.”
Aku berkata: “Alhamdulillah yang telah menanamkan dalam diriku dua sifat yang di cintai Alloh (HR.Nasa-i)
Urgensi Akhlak
Akhlak memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Allah Ta’ala memuji Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam karena akhlaknya yang baik.
Alloh berfirman :
Izo zikutanthauza :
“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
(QS. Alqalam ayat 4)
Dan Alloh mengutus Nabi Muhammad – shallallahu ‘alaihi wasallam- tidak lain untuk menyempurnakan akhlak.
Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (hadits dari Abu Hurairah)
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Baihaqi)
Dalam satu riwayat disebutkan: Diriwayatkan dari Yazid bin Babinus bahwasanya ia mengatakan, “Kami mengunjungi Aisyah. Kami bertanya: Wahai Ummul Mu’minin, bagaimana akhlaknya Rasulullah?” Aisyah menjawab: “Akhlaknya adalah Alqur’an.” Karena itu Alloh Ta’ala berfirman: “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Alqalam: 4) Hadits tersebut menunjukan bahwa Alquran adalah asas dasar dari akhlak.”
Werenganinso : Tafakur
Pembagian Akhlak
Akhla dibagi menjadi dua bagian, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya
Akhlak Baik (Al-Hamidah)
1. Jujur (Ash-Shidqu)
Jujur adalah suatu tingkah laku yang didorong pada keinginan (niat) yang baik dengan tujuan untuk tidak mendatangkan kerugian bagi dirinya dan oranglain.
2. Berprilaku baik (Husnul Khuluqi)
Prilaku baik adalah reaksi psikis seseorang kepada lingkungannya dengan cara yang terpuji.
3. Malu (Al-Haya’)
Malu adalah akhlak seseorang untuk meninggalkan suatu perbuatan buruk dan tercela,sehingga bisa menghalangi seseorang untuk melakukan dosa juga maksiat dan mampu mencegah seseorang melalaikan hak orang lain.
4. Rendah hati (At-Tawadlu’)Washiyatul mushtofa
Rendah hati merupakan sifat pribadi yang bijak padseseoarang yang mampu memposisikan dirinya sederajat dengan orang lain dengan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain.
5. Murah hati (Al-Hilmu)
Murah hati yaitu suka (mudah) memberi terhadap sesama tanpa merasa pamrih dan sekadar pamer. Murah hati baiknya tidak pandang suku, ras dan agama
6. Sabar (Ash-Shobr)
Sabar adalah menahan / mengekang segala sesuatu yang menimpa diri kita(hawa nafsu). walaupun sebenarnya pilihan marah atau membalas itu mampu namun sabar adalah menahan itu
Akhlak Buruk (Adz-Dzamimah)
Pada hakikatnya akhlak buruk adalah kebalikan dari akhlak baik yang di atas tadi, namun untuk memberi contoh iyalah seperti dibawah ini
1. Mencuri / mengambil yang bukan haknya
2. Iri hati
3. Membicarakan keburukan orang lain (bergosip)
4. Membunuh
5. Segala bentuk yang berupa tindakan yang tercela serta merugikan orang lain (mahluk lain)
Tujuan Akhlak
Tujuan akhlak dibagi menjadi 2 macam, kuti: tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum dari akhlak adalah membentuk seorang muslim menjadi pribadi”yang berakhlak mulia baik lahir maupun batin.
Firman Alloh Ta’ala:
Izo zikutanthauza :
“Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Alloh dengan sesuatu yang Alloh tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Alloh apa yang tidak kamu ketahui.”
(QS Al a’raf ayat 33)
Tujuan akhlak secara khusus adalah: Membiasakan diri untuk berakhlak mulia (akhlaq mahmudah), semisal bertauhid, meneladani rasulullah, pemaaf, sabar, dermawan, kasih sayang, dan lain sebagainya.
Terbebas dari akhlak-akhlak buruk (akhlaqmadzmumah), semisal menyekutukan Allah (syirik atau musyrik), berbuat bid’ah yang buruk, sombong, dengki, mengadu domba, pelit, dan sebagainya.
Pada akhirnya bisa tercipta pribadi seorang muslim yang baik secara internal, dan mampu menciptakan kemaslahatan dalam kehidupan sesama muslim yang lain dan manusia pada umumnya.
Allah berfirman:
Izo zikutanthauza :
“Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotori jiwanya.” (QS. Asysyams ayat 10)
Lebih jauhnya lagi tentu saja menjadikan akhlak sebagai karakter yang melekat pada seorang muslim, lalu menjadikan pemiliknya mendapat keridhaan dan rahmat Allah.
Nabi bersabda (hadits dari Abu Hurairah):
“Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga adalah taqwa kepada Allah dan akhlak yang baik.Dan yang paling banyak memasukkan mereka ke dalam neraka yaitu mulut dan kemaluan.”
Syarat Akhlak
Ada 4 hal yang harus ada jika seseorang ingin dikatakan berakhlak, Yaitu :
- Perbuatan yang baik atau buruk.
- Kemampuan melakukan suatu perbuatan.
- Kesadaran perbuatan itu
- Kondisi jiwa membuat cenderung melakukan perbuatan baik atau buruk
Demikianlah pembahasan mengenai akhlak, Ndikukhulupirira kuti ndizothandiza
The post Akhlak appeared first on this page.