Meditasi
Meditasi – adalah renungan, tetapi kali ini kita akan membahas tentang muhasabah yang mempunyai makna dalam agama Islam, yaitu merenung segala kesalahan yang sering kita lakukan sebagai manusia, misalnya menyakiti hati manusia lain dan juga mengabaikan kewajiban kita sebagai hamba Allah.. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai tafakur

Meditasi
Banyak ayat Al-Qur’an dan juga hadits yang menganjurkan juga menjelaskan tentang keutamaan tafakur. Ali Imran ayat 190 menyebut keutamaan orang yang berzikir dan juga bertafakur di dalam situasi apa pun, baik di dalam duduk, berdiri, walaupun berbaring.
Syekh M Nawawi Banten pernah mengatakan bahawa para ulama berusaha memberikan penjelasan tentang jenis renungan yang disinggung oleh ayat di atas. . Menurut para ulama, meditasi terdiri daripada lima jenis.
قال جمهور العلماء التفكر على خمسة أوجه
Maksudnya
“Majoriti ulama menyebut lima jenis renungan,”
KBBI (Kamus Indonesia)masukkan perkataan “renung” dengan maksud dan maksud renungan itu, renungan, perihal merenung, memikirkan, menimbang dengan sungguh-sungguh, dan juga senyap seketika.
Baca juga : amalan bulan ramadhan
Lima jenis renungan yang dinukilkan oleh Syeikh M Nawawi Banten daripada jumhur ulama adalah seperti berikut:
Pertama
untuk merenung ayat-ayat Allah. Dalam meditasi ini, seseorang mesti ketawa dan mempercayainya.
Kedua
untuk merenung nikmat Allah. Meditasi ini dapat melahirkan mahabbah atau cinta dalam diri seseorang kepada-Nya.
Ketiga
untuk merenung janji-janji Allah. Meditasi ini boleh membakar atau menambahkan semangat untuk beramal di dalam hati seseorang.
Keempat
untuk merenungkan peringatan Allah. Tafakur ini bsa melahirkan rasa takut di dalam hati seseorang kepada (siksa)-Dia.
Kelima
untuk merenungi kelalaian diri di dalam menjalankan perintahNya. Meditasi ini mampu menumbuhkan rasa malu dalam hati.
Menjawab perkara kelima, Syekh M Nawawi Banten mengutip satu hikmah Syekh Ibnu Athaillah di dalam Al-Hikam-nya saat seseorang tidak lagi merasa malu atas kelalaiannya di dalam menjalankan perintah Alloh.
من علامات موت القلب عدم الحزن على ما فاتك من الموافقات وترك الندم على ما فعلته من وجود الزلات
Maksudnya :
“Salah satu tanda kematian batin ialah tiadanya kesedihan dalam diri anda atas perbuatan ketaatan yang terlepas dan tiada penyesalan atas kesilapan yang telah anda lakukan.”
Selain hikmah ini, Syekh M Nawawi Banten mengutip hikmah lain dari Al-Hikam yang terjemahannya yaitu “Rasa sedih atau rasa sesal atas luputnya perintah Alloh di saat ini ataupun di masa lalu tanpa disertai semangat perbaikan diri di masa mendatang adalah satu ciri keterpedayaan.”
Hikmah yang dimaksudkan oleh Syeikh M Nawawi Banten adalah seperti berikut:
الحزن على فقدان الطاعة مع عدم النهوض إليها من علامات الاغترار
Kesemua huraian ini adalah percubaan ulama untuk memahami renungan dengan pelbagai jenisnya. Wallahu a‘lam.
Pada dasarnya muhasabah selain perintah Allah SWT itu penting untuk kita lakukan agar terhindar dari sifat kekufuran yang ada dalam diri kita, misalnya sesekali kita meninggalkan perintah-Nya atau misalnya kita sebagai orang yang Muslim tetapi tidak mampu menjadi muslim yang rahmatan lil alamin
Sesekali tafakur dimalam hari amat perlu kita lakukan mengingat kita dalam sehari hari masih lalai akan tugas kita sebagai hamba
Demikianlah semoga artikel ini menambah keislaman kita sebagai orang islam
Catatan Tafakur muncul pertama kali di halaman ini.