Fisabilillah
Fisabilillah adalah berjuang di jalan Alloh SWT dalam pengertian sesuai dengan yang ditetapkan para ulama fiqih. Maksudnya adalah untuk melindungi dan memelihara agama dan menjatuhkan hukuman monoteisme, Berikut ini adalah penjelasan fisabilllah dengan dengan lengkap yang sudah kami rangkum
Fisabilillah (di jalan Allah)
adalah satu diantara 8 pihak atau golongan yang berhak menerima zakat mal, sebagaimana dijelaskan di dalam Al_Qur’an Surat At-Taubah
Para Ulama ahli fikih sepakat bahwa orang-orang yang berperang di jalan Alloh SWT masuk dalam kategori fisabilillah.
Ketika kita berbicara tentang fisabilillah tentu slalu berkaitan dengan jihad, Jadi apakah jihad yang sebenarnya? ? mari kita bahas secara perlahan dan jangan lupa mengucapkan Bismillah serta siapka akal sehat agar tidak gagal faham dalam memahami jihad yang akan kita bahas di bawah ini
Pengertian Jihad
Al-Qur’an menyebutkan kata ja-ha-da sebanyak 42 ayat dengan shighât yang berbeza, Salah satunya ada di dalam surat al-Ankabut ayat 69 yang berbunyi :
“Dan orang-orang yang berjihad (jahadu) untuk mencari keRidhoan Kami, Kami akan menunjukkan cara mereka kepada mereka. dan Sesungguhnya Alloh benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
Terlalu banyak hadis yang membincangkan tentang jihad. Sahabat Anas RA meriwayatkan bahwa Rosulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya Syurga berada di bawah naungan pedang.”
Dalam Shahih al-Bukhari disebutkan :
“Barang siapa yang kakinya berdebu karena jihad fisabilillah maka Alloh akan mengharamkan neraka kepadanya.”
Imam al-Nawawi sudah mencantumkan hadits keutamaan jihad sebanyak 67 hadits di dalam kitabnya Riyadh al-Sholihîn. Diantaranya diriwayatkan Abi Hurairah RA, bahawa ketika Rasulullah diminta oleh seseorang
“Wahai Rosulallah SAW, perbuatan apa yang paling mulia?” Kemudian Nabi menjawab “Percaya kepada Alloh dan Rasul-Nya.” Sahabat itu bertanya lagi “Kemudian apa?” Nabi SAW menjawab “Jihad di jalan Alloh.” Lantas bertanya lagi “Kemudian apa lagi ?” Nabi menjawab “Haji mabrur.”
Sejajar dengan hadis di atas, Ibnu Mas’ud RA bertanya pada Rosulullah SAW.
“Wahai Rasulallah, amal apa yang paling dicintai Alloh SWT?”
Nabi SAW bersabda “Sholat tepat waktu.”
“Kemudian apa?” tanya Ibnu Mas’ud selanjutnya.
“Berbakti kepada kedua orang tua.”
“Kemudian apa?”
“Jihad di jalan Alloh,” jawab Nabi SAW mengakhiri.
Dari dua hadis di atas, dapat dilihat bahawa jihad mempunyai kebajikan yang sangat tinggi. Dalam konteks amal mulia, ternyata jihad berada di kedudukan kedua setelah beriman.
Sementara itu, dalam konteks amal yang disukai oleh Allah, yakni jihad, ia berada di tempat ketiga setelah berdoa tepat waktu dan berbakti kepada orang lain 2 ibu bapa. Bahkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan sahabat Abi Yahya bahwa Nabi bersabda :
"Barangsiapa menyumbangkan dana untuk tujuan Allah, pahala akan ditulis untuknya sebanyak 700 melipat.”
Dalam fiqh sekata, para sarjana meletakkan jihad dalam perbincangan bab yang terpisah. Seperti Syaikh Taqiyyuddin al-Hishni di dalam kitabnya Kifayah al-Akhyar, beliau memberikan penjelasan tentang jihad serta mengkaitkan peristiwa jihad pada zaman Rasulullah SAW.
Definisi dan tujuan
Jihad secara harfiah bermaksud menggerakkan dan mencurahkan. Sementara itu, istilah syari'at bermaksud seorang Muslim yang menggerakkan dan mencurahkan seluruh kemampuannya untuk memperjuangkan dan menegakkan Islam demi mencapai keredhaan Allah SWT..
Oleh sebab itu kata-kata jihad selalu diiringi dengan fisabilillah untuk menunjukkan jihad yang dilakukan harus sesuai dengan ajaran Islam supaya mendapat keridhoan Alloh SWT.
Jihad terbahagi kepada tiga.
Pertama
Jihad dengan perkataan, iaitu untuk menyampaikan, mengajarkan serta menda’wahkan ajaran Islam pada manusia serta menjawab tuduhan sesat yang diarahkan pada Islam.
Termasuk dalam jihad dengan lisan, yakni tabligh, ta'lim, dawah, amar ma'ruf nahi munkar dan kegiatan politik yang bertujuan menegakkan kalimah Allah.
Kedua
Jihad dengan harta, yaitu menginfakkan harta kekayaan untuk di jalan Alloh SWT khususnya bagi perjuangan serta peperangan menegakkan kalimat Alloh serta menyiapkan keluarga mujahid yang sudah ditinggal berjihad.
Ketiga
Jihad dengan jiwa, yaitu memerangi kafir yang memerangi Islam serta umat Islam. Dan ungkapan jihad yang dominan disebutkan dalam al-Qur’an dan Sunnah berarti berperang di jalan Alloh.
Adapun Jihad disyari’atkan bertujuan agar syari’at Alloh tegak di muka bumi dan dilaksanakan manusia. Sehingga manusia mendapat Rohmat dari ajaran Islam dan terbebas dari fitnah.
Jihad fisabilillah bukan tindakan balas dendam dan menzhalimi kaum yang lemah, tetapi justru sebaliknya untuk melindungi kaum yang lemah yang tertindas di muka bumi.
Jihad juga bertujuan tidak semata-mata membunuh kafir dan melakukan teror kepada mereka, Kerana Islam sangat menghormati hak hidup setiap manusia. Tetapi jihad disyariatkan di dalam Islam untuk menghentikan kedzholiman dan fitnah yang mengganggu kehidupan manusia (QS. al-Nisa’ 74-76).
Jihad di Hari Ini
Jihad yang di fahami selama ini dan begitu pula dalam tulisan di atas seakan-akan hanya melawan musuh berupa manusia saja. walaupun, sebagaimana yang sudah kita ketahui berdasarkan hadits Nabi SAW, Jihad terbesar setelah perang Badar adalah jihad melawan nafsu.
Sekiranya pertempuran badar begitu besar, masih kurang besar daripada melawan nafsu, Kita harus berfikir bahawa perang melawan nafsu kita sendiri lebih penting
Sekiranya ditafsirkan dengan lebih mendalam, selain musuh dalam bentuk "nafsu"” maka ia juga merangkumi musuh yang mempunyai bentuk pemikiran liberal, radikalisme, fundamentalisme, westernisasi, aliran sesat, dan lain-lain.
Baca juga : Akidah Dua Hukuman
Termasuk musuh media. Sekarang terdapat banyak berita dan foto yang dapat memprovokasi banyak orang untuk menimbulkan kebencian antara lain dan bahkan konflik antara orang.
Diterbitkan dan dimuat naik secara besar-besaran walaupun tidak semestinya sesuai dengan fakta. Melihat fenomena ini maka kita perlu memaparkan berita, cerita, dan gambar sebenar yang membacanya, orang akan gembira, kedamaian, menambah ikatan persaudaraan serta melahirkan gagasan-tindakan dalam kebaikan. Ini adalah jihad media.
Namun jangan lupa jihad lah untuk memerangi diri sendiri, iaitu rasa tidak percaya yang ada pada diri kita masing-masing, misalnya nafsu, tamak, marah, lalai itu adalah kekafiran diri kita, mari kita perangi yang di dalam sebelum memerangi yang di luar
WaLlhuhu A'lam.
Demikianlah pembahasan mengenai artikel ini, Semoga bermanfaat
The post Fisabilillah muncul pertama di halaman ini.