Syahadat Tauhid
Syahadat Tauhid merupakan inti dan kepercayaan yang amat fundamental dari sisitem keberagamaan Islam. Tauhid merupakan basis, titik focus awal dan juga akhir dari seluruh pandangan, tradisi, budaya, serta peradaban masyarakat muslim. Berikut ini akan kami jelaskan secara detail mengenai syahadat tauhid
Pengertian Syahadat Tauhid
Syahadat Tauhid Adalah syahadat pertama dari dua kalimat syahadat, yaitu yang berbunyi La Ilaha Illalloh yang memiliki arti tidak ada Tuhan selain Alloh
Syahadat, kesaksian terhadap Tuhan Yang Esa sesungguhnya adalah sesuatu yang intrinsic pada diri manusia. Ia bersifat primordial dan sudah tertanam dalam hati manusia yang dalam.
Ketika manusia masih di dalam bentuk otensi untuk memuwud menjadi manusia factual dan eksistensial, Tuhan bertanya; “Alastu bi Rabbikum” Bukankah Aku Tuhanmu?). Potensi manusia itu menjawab; “Balaa” (Benar sekali, Engkaulah satu-saatunya Tuhanku).
Ikrar kesaksian bahwa Tuhan (Alloh) merupakan Tunggal dan tidak ada sesuatupun yang lain yang menyekutui-Nya bukanlah sekedar pernyataan individual semata, melainkan seruan untuk menjadikan ke-Esa-an tersebut sebagai basis utama bagi pembentukan pada tatanan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan masyarakat.
Syahadat tauhid menjadi rukun iman yang pertama yang di lanjutka dengan syahadat rosul
Baca juga : Rukun Iman
Syahadat Tauhid dalam Bahasa
‘La’ yang ada dalam kalimat “La Ilaha Illa al-Allah” adalah huruf “la” naafiyata li al-jinsi (huruf yang menafikan segala macam jenis).
Dalam kalimat tersebut, yang di nafikan yaitu kata “ilah” (sesembahan).
- Kata “ilah’ memiliki bentuk isim nakirah dan juga isim al-jins.
- Kata “illa” merupakan huruf istisna’ (pengecualian) yang mengecualikan Alloh dari segala macam jenis “Ilah”.
- Bentuk kalimat semacam ini merupakan kalimat manfiy (negatif) lawan daripada kalimat mutsbat (positif).
- Kata “Illa” memilikifungsi mengitsbatkan kalimat manfiy (negatif).
Di dalam kaedah bahasa Arab, itsbat sesudah manfiy memiliki makna al-hasr (membatasi) dan al-ta’kid (menguatkan). Oleh sebab itu, makna kalimat “La ilaha illa al-Alloh” yaitu tiada ilah (sesembahan) yang benar-benar layak disebut ilah (sesembahan) kecuali Alloh SWT.
Syarat Syahadat
Dua kalimat syahadat mempunyai beberapa syarat, dat ass:
1. Ilmu (العلم)
Maksudnya yaitu ilmu tentang makna kalimat syahadat yang mengandung unsur peniadaan dan penetapan, yang menghilangkan kebodohan tentang hal itu
Allah berfirman
إِلا مَنْ شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“…kecuali orang yang mengakui al-haq dan mereka mengetahui (mengilmui).”(QS. Az-Zukhruf:86)
Al-haq di sini yatu kalimat laa ilaaha illallaah dan mereka mengetahui dengan hati mereka dari makna kalimat yang disebutkan dengan lisan . Disebutkan dalam Shohih Bukhari, dari Utsman bin Affan RA berkata,
Rasulullah SAW bersabda
من مات وهو يعلم أنه لا إله إلا الله دخل الجنة
“Barang siapa yang meninggal dan dia mengetahui bahwa tiada sesembahan yang patut disembah kecuali Allo h niscaya pasti masuk surga.”
2. Yakin (اليقين)
Maksudnya yaitu keyakinan yang dapat menghilangkan keraguan, hingga setiap orang yang mengucapkan syahadat yakin dengan yang dikandung kalimat tersebut secara pasti.
Karena keimanan itu tidak akan bermanfaat terkecuali dengan ilmu yang yakin, bukan haya prasangka.
Alloh SWT berfirman
Maka kebenaran iman terhadap Alloh dan Rosul Nya dipersyaratkan dengan keimanan yang tak ada keraguan. Adapun orang yang ragu adalah termasuk golongan orang munafik, semoga Alloh SWT melindungi kita.
3. Menerima (القبول)
Maksudnya yaitu menerima apa yang terkandung dari kalimat syahadat dengan hati dan lisannya.
Alloh SWT berfirman
dan
4. Taat (patuh) (الانقياد)
Maksudnya yaitu kepatuhan kepada apa yang dikandung kalimat syahadat dan tidak menyelisihinya.
Alloh SWT berfirman
dan
5. Jujur ( الصدق)
kejujuran yang menolak pada kedustaan, maksudnya yaitu mengucapkan kalimat syahadat dengan jujur dari hati beserta lisannya.
Alloh SWT berfirman
Baca juga :
- Tauhid Uluhiyah
- Tauhid Rububiyah
6. Ikhlas (الإخلاص)
Maksud ikhlas yaitu memurnikan amal dengan niat yang baik dan benar dari segala bentuk kesyirikan.
Alloh SWT berfirman
7. Cinta (المحبة)
Maksudnya yaitu mencintai kalimat syahadat dan apa yang dituntut serta dikandungnya, mencintai orang-orang yang juga mengamalkan isi kandungannya, mencintai orang yang teguh menjaga syarat-syaratnya
Alloh SWT berfirman
Demikianlah pembahasan mengenai syahadat tauhid, Semoga bermafaat da menjadikan kita sebagai orang yang bertauhid bukan hanya berilmu tauhid
The post Syahadat Tauhid appeared first on this page.