Alamun Al-Qur'ani
Tanda Baca Al-Qur’an Lengkap dengan Gambar dan penjelasanya, Untuk lebih jelasnya simak dibawah ini.
A wannan lokaci, kita akan belajar lebih banyak tentang tanda baca Al-Quran, baik makna tanda baca Al-Quran dan istilah tanda baca Al-Quran atau tanda baca Al-Quran.
Untuk mereka yang mempelajari Islam atau mempelajari Al-Quran di pondok pesantren, mereka di ajarkan cara membaca surat-surat Al-Quran tanpa tanda baca ini atau bahasa Arab tanpa tanda baca.
Duk da haka, bagi kebanyakan orang yang tidak berbicara bahasa Arab, teks Arab di tulis botak atau Arab tanpa tanda baca, atau Al-Quran tanpa tanda baca pasti sangat sulit di baca.
Penjelasan Tanda Baca Al-Quran
Al-Quran adalah wahyu yang di turunkan Allah Subhanahu Wata’ala kepada Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wassalam dalam bentuk Firman Allah untuk menjadi panduan bagi setiap Muslim. Setiap Muslim harus selalu mempelajari Al-Quran dan meyakininya.
Huruf-huruf dalam Al-Quran itu sendiri di sebut huruf Hijaiyah dan terdiri dari dua puluh enam huruf. Setiap ayat dalam Al-Quran memiliki tanda baca dan tanda baca saat kita membacanya. Akan panjang, pendek, berhenti atau tidak, dan seterusnya.
Tanda baca dalam kitab Al-Quran itu sendiri membuat membaca lebih mudah, jadi penulisan bahassa arab dalam Al-Quran tidak botak. Banyak orang awam yang berbicara bahasa Arab dengan tanda baca akan memudahkan orang yang benar-benar tidak mengerti bahasa Arab.
Jadi tanda ini di buat agar kita dapat memahami tanda baca Al-Quran itu sendiri.
Tanda baca atau huruf Arab di sebut HARAKAT.
Pada dasarnya, huruf Arab atau huruf Hijaiyah merupakan huruf asli yang hanya terdiri dari konsonan. Dalam bahasa Arab sendiri, Harakat tidak digunakan dalam penulisan sehari-hari. Ini karena, secara umum, penutur asli bahasa Arab telah memahami dan mengetahui tulisan suci yang di bacanya.
Namun terkadang Harakat juga di gunakan sebagai penekanan pada sebuah kata, terutama untuk kata-kata yang lebih jarang di gunakan untuk menghindari kesalahan membaca.
Harakat di gunakan untuk memfasilitasi pembacaan huruf Arab untuk orang awam, pemula atau siswa, dan biasanya di tulis dalam buku teks, buku anak-anak dan kitab suci Al-Quran.
Dalam bahasa Indonesia, jika huruf Hijaiyah adalah konsonan, maka bacaan Al Qur’an seperti huruf hidup seperti a, i, u, e, o. Seperti pelafalan huruf Hijaiyah dalam Al-Quran, tanda baca Al-Quran ini juga menentukan fonem a, i, u.
Ada beberapa jenis tanda baca. Masing-masing memiliki fungsi untuk pengucapannya. Berikut ini adalah beberapa jenisnya.
Jenis Tanda Baca
Tanda baca itu sendiri membuat membaca lebih mudah, jadi dengan tanda baca akan memudahkan orang yang benar-benar tidak mengerti bahasa Arab.
Berikut adalah beberapa tanda baca dalam kitab Al-Quran:
Fathah dan Kasrah
Fathah adalah tanda baca berbentuk garis lurus di atas huruf hijaiyah. Fathah menurut bahasa berarti membuka. Fathah melambangkan fonem-a. Ketika sebuah huruf disajikan dengan Harakat Fathah, ia mengatakan ‘a’.
Huruf yang fathah di ikuti oleh Alif juga melambangkan fonem ‘a’ yang di baca panjang.
Kasrah adalah tanda baca yang berbentuk garis dari Al-Quran dalam bentuk garis di bawah suatu huruf hijaiyah. Kasrah mewakili fonem ‘i’. Secara harfiah kasrah memiliki arti melanggar.
Pada saat huruf di berikan harakat kasrah, maka huruf tersebut berbunyi ‘i’. Misali, ‘ba’ yang diberi tanda baca kassrah akan dibaca ‘bi’.
Huruf hijaiyah yang berharakat kasrah jika bertemu dengan huruf ya dan karenanya mewakili Fonem ‘i’ yang di baca panjang.
Dhamah dan Sukun
Dammah merupakan tanda baca dalam bentuk huruf kecil wau di atas huruf hijaiyah. Dammah melambangkan fonem ‘u’. Yang artinya ketika huruf hijaiyah di beri dammah, Anda bisa membacanya dengan ‘u’. Misali, huruf hijaiyah ‘ba’ maka berbunyi ‘bu’.
Sebuah huruf yang berharakat ketika berhubungan dengan huruf wau dengan demikian berarti fonem ‘u’ yang di baca panjang.
Sukun adalah harakat bundar yang di tulis di atas suatu huruf hijaiyah. Harakat Sukun melambangkan mati dari sebuah huruf hijaiyah.
Contohnya pada kata mad yang terdiri dari huruf mim berharakat fathah, sehingga menghasilkan bunyi ma, di ikuti oleh huruf dal yang berharakat sukun yang menghasilkan konsonan ‘d’ sehingga di baca mad.
Tasyidid
Tasydid merupakan harakat berbentuk seperti kepala dari huruf sin di tempatkan di atas huruf hijaiyah. Harakat tasydid melambangkan aksentuasi konsonan yang di tulis dengan simbol konsonan ganda.
Misali, dalam kata ‘shaddah’, yang terdiri dari huruf sin yang berharakat fathah menghasilkan suara ‘sya’, di ikuti oleh huruf dal, yang bertasydid fathah, yang menghasilkan bunyi ‘dda’ di ikuti juga dengan huruf ta marbuta di akhir kata kata yang menghasilkan bunyi ‘h’ dan dengan demikian menjadi bunyi ‘syaddah’.
Tanwin
Tanwin ialah tanda baca yang menyatakan bahwa huruf di akhir kata di ucapkan seolah-olah bertemu huruf nun mati. Harakat tanwin di tulis bersama dengan harakat lain, seperti. Fathah dengan Fathatan, Kasrah dengan kashratan, dan Dammah dengan dammatan.
Sebagai contoh:
Apabila huruf ‘ba’ berharakat fathatain, sehingga berbunyi ‘ban’
Apabila huruf “ba” berharakat kasratan, sehingga berbunyi ‘bin’
Apabila huruf ‘ba’ berharakat dammatan, sehingga berbunyi ‘bun’
Harakat Panjang
Harokat panjang ini sering di pakai dalam bacaan mad atau bacaan yang di panjangkan.
Panjang tanda baca Al-Quran ada dua jenis. Yang pertama ialah harokat panjang yang berasal dari tanda baca berbasis hidup tunggal seperti Fathah, Kasrah, dan Dammah.
Karena harokat panjang fathah di lambangkan dengan garis vertikal yang terletak di atas huruf, kasrah di wakili oleh garis vertikal tegak lurus ke bagian bawah huruf, sedangkan dhammah di lambangkan dengan dammah terbalik di atas huruf.
Cara membaca harokat panjang ini adalah dengan membacanya satu alif atau dua kali ketukan.
Sedangkan tipe kedua dari harokat panjang ialah tanda baca (~). Tanda baca ini di baca dengan lima hingga enam ketukan atau dua setengah hingga tiga .
Baca Juga :
- Alamun Al-Qur'ani
- Ramadan aiki
- Manfaat Sholat
- Do’a Sholat Dhuha
- Tugas Malaikat
The post Tanda Baca Al-Quran appeared first on this page.