Sifat Rosul
Sifat Rosul – Rosul yang diceritakan di dalam Al-Qur’an dengan riwayatnya masing-masing yaitu berjumlah 25 orang. Itulah yang wajib dipercayai dengan pasti. Meskipun sebenarnya ada banyak Nabi yang di turunka oleh Alloh ke muka bumi ini. Berikut ini kami akan menjelaskan tentang sifat Rosul.
Nabi Muhammad mempunyai akhlaq dan sifat-sifat yang sangat mulia. Oleh sebab itu hendaklah kita umat muslim mempelajari dan meniru sifat rosul.
Sifat Rosul
Berikut adalah sifat wajib bagi Rosul dan juga sifat mustahil bagi Rosul
Sifat Wajib Rosul
1. Shidiq صِدْقٌ
Benar (Jujur) atau tidak mungkin Suka bohong atau كِذْبٌ
2. Amanah اَمَانَةٌ
Dapat dipercaya atau tidak mungkin khianat (خِيَانَةٌ)
3. Tabligh تَبْلِغٌ
Menyampaikan perintah dan larangan atau tidak mungkin menyembunyikan ajaran atau كِتْمَانٌ
4. Fathonah فَطَانَةٌ
Cerdas atau tidak mungkin pelupa atau غَفْلَةٌ
1. Sifat Shiddiq
Shiddiq berarti benar. Tidak hanya dalam hal perkataannya saja yang benar, tetapi juga pada setiap perbuatannya benar. Ucapan juga perilaku itu sejalan. Berbeda dengan pemimpin sekarang yang umumnya hanya kata-katanya saja yang manis, tetapi perbuatannya jauh berbeda dengan ucapannnya.
2. Amanah
Amanah mempunyai arti benar-benar dapat dipercaya. Jika satu urusan diberikan tanggung jawab kepada Nabi Muhammad SAW, pasti orang itu akan percaya bahwa urusan tersebut akan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
3. Tabligh
Tablig mempunyai arti menyampaikan. Setiap firman Alloh SWT yang ditunjukkan terhadap manusia pasti akan disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Tidak pernah ada sesuatu perkara yang disembunyikan meskipun firman Alloh SWT itu menyinggung Rosulullah SAW.
Sebagai tabligh, meskipun ayat itu menyindirnya, Rosulullah SAW akan tetap menyampaikannya pada umat. Itulah sifat seorang Nabi.
4. Fathonah
Fathonah mempunyai artinya cerdas. Mustahil Nabi itu bersifat jahlun atau bodoh. Di dalam menyampaikan 6.236 ayat Al-Qur’an dan setelah itu menjelaskannya pada puluhan ribu hadits, tentunya membutuhkan kecerdasan yang amat luar biasa.
Baca Juga :
- Sifat Wajib Alloh
- Akhlak
Sifat Jaiz Rosul
Adapun sifat jaiz para rosul yaitu sama seperti sifat manusia juga, bahkan dijadikan contoh untuk sekalian manusia, maka mereka pun memiliki sifat-sifat sebagai manusia biasa, yaitu al-a’radlul basyariyah (اَلأَعْرَاضُ البَشَرِيَّةُ) , seperti misalnya makan, berkeluarga, penat, mati, merasa enak dan juga tidak enak, sehat dan juga menderita sakit namun tidak mengurangi kedudukannya sebagai Rosul.
Dan sifat as-sam’iyat (السَّمْعِيَّاتِ) yaitu hal-hal yang tidak bisa dicapai dengan akal dan hanya bisa diketahui dari keterangan yang kita terima dan imani dari sumber agama sendiri, yaitu dari kitab-kitab Alloh dan keterangan para Rasul.
Keterangan Al-Qur’an
a. As-Siddiq.
As-Siddiq, yaitu selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as. kepada bapaknya yaitu perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya merupakan sesuatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat, jauhilah.
Peristiwa ini diabadikan di dalam Q.S. Maryam/19: 41, berikut ini:
Tha e a’ ciallachadh:
“Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (al-Qur’an), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan seorang nabi.” (QS Maryam ayat 41)
b. Al-Amanah.
Al-Amanah, yaitu rasul selalu bisa dipercaya. Pada saat kaum Nabi Nuh as. mendustakan apa yang dibawa pada Nabi Nuh as. lalu Alloh SWT menegaskan bahwasanya Nuh as., merupakan orang yang terpercaya (amanah).
Sebagaimana dijelaskan di dalam QS. asy-Syu’ara/26 106-107 berikut ini:
إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ نُوحٌ أَلَا تَتَّقُونَ . إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ
Tha e a’ ciallachadh:
“Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” (QS asy Syuara 106 107)
c. At-Tablig.
At-Tablig, yaitu rosul selalu meyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat yang disembunyikan pada Nabi Muhammad SAW. dan tidak disampaikan pada umatnya. Di dalam sebuah riwayat diceritakan bahwasanya Ali bin Abi Talib ditanya tentang wahyu yang tidak ada dalam al-Qur’an, Ali pun menegaskan bahwa
“Demi Dzat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap al-Qur’an.”
Penjelasan ini terkait dengan QS. al-Maidah: 67 berikut ini.
Tha e a’ ciallachadh :
“Wahai Rosul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanahNya. dan Alloh memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS al Maidah 67)
d. Al-Fatanah.
Al-Fatanah, yaitu rasul mempunyai kecerdasan yang amat tinggi. Ketika terjadi perselisihan di antara kelompok kabilah di Mekah, tiap tiap kelompok memaksakan kehendak meletakkan alHajar al-Aswad (batu hitam) di atas Ka’bah,
Kemudian Rosulullah SAW Menengahi dengan cara semua kelompok bersengketa supaya memegang ujung dari kain itu. Kemudian, Nabi meletakkan batu tersebut di tengahnya, dan mereka semua mengangkat hingga di atas Ka’bah. Sungguh cerdas Rosulullah SAW
Sifat Mustahil Rasul
Sifat mustahil merupakan sifat yang tidak mungkin ada pada diri Rosul. Sifat mustahil ini adalah lawan dari sifat wajib, yaitu seperti dibawah ini
a. Al-Kizzib.
Al-Kizzib, yaitu mustahil jika Rosul itu bohong / dusta. Semua perkataan dan juga perbuatan Rosul tidak mungkin bohong atau dusta.
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ . وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ . إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ
Tha e a’ ciallachadh :
“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu (Al-Qur’an) menurut keinginannya tidak lain (Al-Qur’an) merupakan wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS an Najm 2 sampai 4)
b. Al-Khianah.
Al-Khianah, yaitu mustahil jika Rosul itu khianat. Semua yang diamanahkan kepadanya pasti akan dilaksanakan.
اتَّبِعْ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
Tha e a’ ciallachadh :
“Ikutilah apa yang sudah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (QS al An’am 106)
c. Al-Kiṭman.
Al-Kiṭmān, yaitu mustahil jika Rosul menyembunyikan suatu kebenaran. Setiap firman yang ia terima dari Alloh SWT. pasti Beliau SAW sampaikan kepada umatnya.
قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ
Tha e a’ ciallachadh :
“Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Alloh ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang ghoib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya).” (QS. al-An’am: 50)
d. Al-Baladah.
Al-Baladah yaitu mustahil jika Rosul itu bodoh.
Sifat Jaiz Rasul
Sifat jaiz bagi rasul yaitu sifat kemanusiaan, berikut adalah penjelasanya
al-ardul basyariyah, artinya rasul mempunyai sifat-sifat sebagaimana manusia biasa seperti rasa lapar, haus, sakit, dan lain sebagainya. Bahkan seorang rasul tetap meninggal sebagai mana pada makhluk lainnya.
Di samping Rosul mempunyai sifat wajib dan juga sifat mustahil, Rosul juga mempunyai sifat jaiz, tentu saja sifat jāiz-nya rasul dengan sifat jaiznya Alloh SWT.
1. Ishmaturrasul
Yaitu orang yang ma’shum, terlindung dari segala dosa dan salah di dalam kemampuan pada pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Alloh SWT. sehingga selalu siaga di dalam menghadapi tantangan dan juga tugas apa pun.
2. Iltizamurrasul
yaitu orang-orang yang selalu komitmen dengan apa yang mereka ajarkan. Mereka bekerja juga berdakwah yang sesuai dengan arahan dan perintah Alloh SWT.
Demikianlah pembahasan mengenai sifat Rosul, Semoga bermanfaat dan menjadikan kita sebagai manusia yang manusiawi
The post Sifat Rosul appeared first on this page.