Mad Badal
Mad badal – Cara Baca, Huruf, Pengertian dan contoh dari mad badal lengkap dengan tulisan arab da artinya aka kita bahas dibawah ini
Salah satu makna bacaan mad yang perlu kita ketahui ketika belajar ilmu tajwid adalah mad badal. Ya, mungkin beberapa kata sebelumnya sudah saya jelaskan satu per satu tentang hukum-hukum bacaan mad, tepatnya bagian-bagian dari mad far’i, seharusnya belum semua tetapi dalam kesempatan lain akan saya lengkapi satu persatu
Pengertian Mad Badal
Dalam tinjauan bahasa berasal dari kata mad atau badal. Makna mad adalah panjang dan makna badal ialah mengganti. Adapun dalam terminologi ilmu tajwid, Mad badal adalah apabila huruf mad terletak setelah hamzah atau bacaan mad yang terdapat pada hamzah.
Artinya:
Hamzah didahulukan setelah mad, namanya mad badal seperti kata (ءَامَنُواْ) agus (إِيْـمَانًا).
Sampla :
أُوْتُوا – مُتَّكِئِيْنَ – إِيْـمَانًا – الْآخِرَةُ
Penjabaran:
Ada dua sebab mengapa mad ini dinamakan mad badal:
Pertama: Apabila huruf mad merupakan pengganti dari hamzah seperti pada
kata:
ءَامَنُواْ – أُوْتُوا – إِيْـمَانًا
Huruf mad pada mad pada contoh di atas merupakan pengganti dari hamzah. Karena asal dari ketiga contoh di atas adalah (أَأْمَنُوْا), (أُؤْتُوا), agus (إِئْمَانًا). Dalam kaidah ibdal, apabila ada dua hamzah berurutan dimana yang pertama berharakat dan hamzah yang kedua sukun, maka hamzah yang kedua di rubah dengan huruf alif, ya’ sukun, atau wau sukun tergantung harakat pada hamzah yang pertama. Maksudnya ialah jika hamzah yang pertama berharakat fathah, maka hamzah kedua diganti menjadi alif; jika harakat pada hamzah pertama adalah kasrah, maka hamzah kedua diganti menjadi ya’ sukun; dan jika hamzah pertama berharakat dhammah, maka hamzah kedua diganti menjadi wau sukun. Untuk lebih lengkapnya, silahkan baca tentang ibdal dalam ilmu sharaf.
Kedua: Karena posisi mad menggantikan posisi hamzah. Salah satu sebab mad far’i adalah bila terdapat hamzah setelah huruf mad. Namun dalam mad badal posisi keduanya bergantian atau bertukar posisi. Huruf mad pada kasus yang kedua ini bukanlah merupakan pengganti dari hamzah, melainkan memang huruf asli.
Sampla:
الْآخِرَةُ – يُرَاءُوْنَ – مُتَّكِئِيْنَ.
Panjang Bacaan
Mengenai berapakah panjang bacaan dari Mad ini, ada sedikit perbedaan antara Qira’at Imam Hafhs dan Imam Warsyih, seperti pada penjelasan di bawah ini.
Huruf hijaiyah Alif yang berfungsi sebagai hukum Mad ini yang berlaku untuk Al-Qur’an standar Indonesia
Sementara dalam Al Qur’an keluaran Arab Saudi tidak terdapat huruf hijiayah.
Arti
Badal maknanya adalah ganti
Arti kata “ganti” disini adalah merujuk pada rumusan tajwid yang ada pada mushaf Al Qur’an terbitan Timur Tengah.
Mad Badal yaitu memperpanjang perpanjangan suara di huruf hijaiyah Hamzah, sebagai pengganti badal untuk huruf hijaiyah Hamzah yang sengaja dihilangkan, is é sin :
Memperpanjang bacaan pada huruf hijaiyah Hamzah berharokat Fatha ketika ketemu dengan huruf hijaiyah Hamzah Sukun ( ءَا ) yang asal katanya adalah ءَأ ;
Memperpanjang bacaan pada huruf Hamzah yang berharokat Kasrah ketika ketemu dengan huruf hijaiyah Ya Sukun ( إِي ) yang asal mulanya iyalah huruf إِئ ;
Memperpanjang bacaan pada huruf Hamzah yang berharokat Dhammah ketika ketemu dengan huruf hijaiyah Waw Sukun ( أُو ) yang asal mulanya adalah huruf hijaiyah أُؤ
Nótaí:
Apabila setelah mad terdapat hamzah dan huruf sukun maka gugurlah hukum mad badalnya.
Sampla:
الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ
آلأنَ وَقَدْ كُنْتُمْ بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ
إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآَؤُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ
Hukum mad pada contoh yang pertama adalah mad aridh lissukun karena terdapat huruf sukun karena waqaf setelah mad. Pada contoh kedua madnya menjadi mad lazim kilmi mukhaffaf karena mad bertemu sukun pada satu kalimat. Sedangkan pada contoh yang ketiga madnya menjadi mad wajib muttashil karena ada hamzah setelah mad pada satu kalimat.
Catatan Penting
Hukum mad pada bacaan ini disebut badal (pengganti) karena merupakan pengganti dari hamzah yang dihilangkan, lihat pada contoh di mana ada dua hamzah di situ. Mengapa dihilangkan karena aturan penulisan berbahasa arab memang demikian yaitu supaya mempermudah pengucapan lisan. Kita bisa membedakan secara jelas jika mempelajari tentang kaidah i’lal dalam ilmu alat dan penulisan berbahasa arab.
Hukum
Mad Badal adalah salah satu cabang dari hukum Mad Far’i yang pertemuan huruf-nya sama dengan hukum Mad Thobi’i, dan seringkali dianggap sebagai hukum Mad Thobi’i. Sempat disinggung di hukum Mad jadi Munfashil bah”a huruf pada mushaf standar indonesia memiliki banyak nama. Salah satunya adalah alif sebagai hukum Mad Badal.untuk mengingat hukum Mad yang satu ini adalah dengan memahami hukum Mad Thobi’i. kalau sudah paham, maka dikecualikan adalah huruf alif. Mengenai panjang bacaan, terdapat perbedaan sedikit
Menurut istilah, pengertiannya yaitu:
هُوَ أَنْ يَجْتَمِعَ الْمَدُّ مَعَ الْهَمْزَةِ فِي كَلِمَةٍ لَكِنَّ تَتَقَدَّمُ الْهَمْزَةُ عَلَى الْمَدِّ
“Berkumpulnya huruf Mad dengan Hamzah dalam kalimat, dan posisi Hamzah lebih dahulu dari huruf Mad.
Nadzam :
وَقَدِّمِ الْمَدَّ عَلَى الْهَمْزِ وَذَا # بَدَلْ كَأٰمَنُوْا وَإِيْمَنًا خُذَا
apabila Hamzah terletak lebih dahulu dari (huruf) Mad, maka dinamakan Badal, seperti yang ada lafadz Aamanuu dan Iimaanaa.
Mad ini ada karena huruf Mad didahului oleh Hamzah. Jika huruf yang mendahului huruf Mad tersebut bukanlah Hamzah, maka hukumnya tetap Mad Asli
untuk membacanya yaitu dipanjangkan 2 harakat atau satu alif.
Sampla
Berikut contoh bacaan :
Sampla اٰمَنُوْا. Lafadz ini asalnyaأَأْمَنُوْا selanjutnya Hamzah kedua diganti dengan huruf Mad ayaualif yang menjadi penggantinya (badal) sehingga menjadi اٰمَنُوْا/ءَامَنُوْا/اَامَنُوْا
Sampla أُوْتِيَ Lafadz ini asalnya اُاْتِيَselanjutnya Hamzah kedua diganti dengan huruf Mad yaitu wau yang menjadi penggantinya (badal) sehingga menjadi أُوْتِيَ
Sampla : إِيْمَانًا. Lafadz ini asalnya اِأْمَانًاselanjutnya Hamzah kedua diganti dengan huruf Mad yaitu ya yang menjadi penggantinya (badal) sehingga menjadi إِيْمَانًا
The post Mad Badal appeared first on this page.