Unsur Kimia : Gas Mulia, Halogen, Logam Alkail, Alkali Tanah dan Unsur Periodik
Bab Unsur-Unsur Kimia
Lebih dari 100 kimia unsur yang sudah dikenal dan diidentifikasi. Setiap unsur mempunyai karakteristik. Unsur tersebut umumnya ada di alam, meskipun terdapat beberapa unsur yang merupakan unsur buatan. Sebagian kecil dari unsur itu ditemukan dalam bentuk unsur bebas, seperti misalnya argon, oksigen, nitrogen, dan belerang.
Pengertian Unsur Kimia
“Unsur kimia adalah suatu spesies atom yang mempunyai jumlah proton yang sama dalam inti atomnya”
Terdapat 118 unsur yang sudah diidentifikasi, 94 di antaranya terjadi secara alami di bumi. Sedangkan 24 sisanya, adalah unsur sintetis. Ada 80 unsur yang mempunyai sekurang-kurangnya satu isotop stabil dan 38 unsur merupakan radionuklida yang seiring berjalannya waktu, meluruh menjadi unsur lain.
Besi merupakan unsur penyusun bumi paling melimpah berdasarkan massa, sementara oksigen merupakan unsur yang paling melimpah di kerak bumi.
Unsur kimia menyusun materi biasa di jagat raya. Namun, observasi astronomi menyarankan bahwa materi biasa yang teramati menyusun 15% dari materi di alam semesta, sisanya adalah materi gelap, komposisinya tidak diketahui, Akan tetapi tak tersusun dari unsur kimia.
Berikut adalah sifat-sifat unsur dalam kelompok unsur.
Gas Mulia
Unsur golongan VIIIA terdiri dari
helium (He)
neon (Ne)
argon (Ar)
kripton (Kr)
xenon (Xe)
radon (Rn)
Disebut gas mulia karena pada suhu ruang wujudnya gas dan memiliki sifat sangat stabil atau sukar bereaksi. Karena sifatnya stabil, di alam gas mulia ditemukan dalam bentuk monoatomik atau atom tunggal.
Unsur-unsur gas mulia mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah. Titik didihnya beberapa derajat Celcius di atas titik lelehnya. Titik leleh dan titik didih meningkat dari He ke Rn. Semua unsur gas mulia, kecuali radon, bisa ditemukan di udara pada atmosfer.
Halogen
Halogen merupakan unsur-unsur golongan VIIA yang terdiri dari :
fluorin (F)
klorin (Cl)
bromin (Br)
iodin (I)
astatin (At).
Nama “halogen” berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti pembentuk garam, karena unsur halogen mampu bereaksi dengan unsur logam membentuk senyawa-senyawa garam. Di alam, unsur-unsur halogen ditemukan bentuk molekul unsur diatomik F2, Cl2, Br2, dan I2.
Titik leleh dan titik didih halogen meningkat dengan kenaikan nomor atomnya. Pada suhu kamar, fluorin dan klorin memiliki wujud gas, bromin berwujud zat cair yang amat mudah menguap, sedangkan iodin memiliki wujud padatan yang mudah menyublim. Semua halogen berbau menusuk dan bersifat racun.
Halogen adalah kelompok unsur nonlogam yang paling reaktif. Daya oksidasi halogen dari F2 ke I2 semakin berkurang dan sebaliknya, daya reduksi ion halida dari F− ke I− makin bertambah. Oleh sebab itu, halogen yang ada lebih atas dalam sistem periodik mampu mengoksidasi halida yang di bawahnya, namun tak berlaku sebaliknya.
Logam Alkali
Logam alkali merupakan unsur golongan IA kecuali hidrogen (H), antara lain yaitu :
litium (Li)
natrium (Na)
kalium (K)
rubidium (Rb)
sesium (Cs)
fransium (Fr)
Disebut alkali karena mampu bereaksi dengan air membentuk senyawa hidroksida yang bersifat alkali / basa. Logam alkali adalah golongan logam yang paling reaktif, hingga selalu ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya. Senyawa-senyawa logam alkali biasanya mudah larut dalam air.
Logam alkali memiliki lunak, ringan, dan memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah. Unsur logam alkali mampu diidentifikasi dengan uji nyala di mana masing-masing unsur akan memberikan warna yang khas
Logam Alkali Tanah
Logam alkali tanah merupakan unsur-unsur golongan IIA yang terdiri dari :
berilium (Be
magnesium (Mg)
kalsium (Ca)
stronsium (Sr)
barium (Ba)
radium (Ra).
Logam alkali tanah juga mampu bereaksi dengan air membentuk basa, Akan tetapi lebih lemah dari logam alkali. Logam alkali tanah juga tergolong dalam logam reaktif, namun kereaktifannya kurang jika dibandingkan dengan logam alkali seperiode.
علاوه بر آن, senyawa dari logam alkali tanah biasanya sukar larut dalam air dan banyak ditemukan di bawah tanah atau dalam bebatuan di kerak bumi.
Unsur-unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur periode ketiga terdiri dari logam (magnesium, natrium, dan aluminium), metaloid (silikon), dan non logam (fosforus, sulfur, klorin, dan argon).
Sifat Unsur Periode ketiga
Kecenderungan sifat unsur periode ketiga dari kiri ke kanan, به این معنا که:
- Jari-jari atom berkurang
- Energi ionisasi bertambah
- Keelektronegatifan bertambah
- Sifat logam berkurang namun sifat nonlogam bertambah
- Daya oksidasi bertambah namun daya reduksi berkurang
- Titik leleh naik secara bertahap dari Na sampai Si lalu turun secara drastis
- Struktur molekul
- Na, Mg, Al: kristal logam; Si: molekul kovalen raksasa; P4, S8: molekul poliatomik; Cl2: molekul diatomik; dan Ar: monoatomik.
- Sifat asam bertambah, sifat basa berkurang
Unsur Transisi Periode Keempat
Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri atas :
skandium (Sc)
titanium (Ti)
vanadium (V)
kromium (Cr)
mangan (Mn)
besi (Fe)
kobalt (Co)
nikel (Ni)
tembaga (Cu)
seng (Zn).
Semua unsur tersebut adalah unsur logam yang bersifat reduktor dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi. علاوه بر آن, unsur transisi umumnya mempunyai beberapa bilangan oksidasi dan mampu membentuk ion kompleks dan senyawa kompleks.
Umumnya unsur-unsur transisi periode keempat di alam ada dalam bentuk senyawanya, kecuali tembaga yang ada dalam bentuk unsur bebas maupun senyawanya. Unsur-unsur transisi maupun senyawanya umumnya mampu berfungsi sebagai katalis reaksi-reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup ataupun juga dalam industri. Senyawa-senyawa unsur-unsur transisi tersebut biasanya berwarna, kecuali senyawa dari Sc3+, Ti4+, dan Zn2+.
Demikianlah pembahasa mengenai kimia unsur, امیدوارم مفید واقع شود
Artikel Lainya :
- Reaksi Redoks dan Elektrokimia : Pengertian dan Contoh Soal
- Sifat Koligatif Larutan : Molaritas, Molalitas dan Fraksi mol
- فرمول های سری هندسی و نمونه سوالات سری هندسی
The post Unsur Kimia : Gas Mulia, Halogen, Logam Alkail, Alkali Tanah dan Unsur Periodik appeared first on this page.