Sholat Sunnah Rowatib
Sholat rawatib yaitu sholat sunnah yang dikerjakan sebelum atau setelah sholat fardhu.
Jika dikerjakan sebelum sholat fardhu, maka disebut sholat sunnah qobliyah dan apabila dikerjakan sesudah shalat fardhu, maka disebut sholat sunnah ba’diyah.
Sholat rawatib terbagi menjadi 2
- 1 .sholat rawatib muakkad (dianjurkan) dan
- 2 .sholat rawatib ghoiru muakkad (kurang dianjurkan).
Jumlah Raka’at Sholat Sunnah Rawatib Muakkadah
Sholat sunnah ini jumlahnya 10 roka’at atau 12 raka’at,
diantaranya yaitu 4 atau 2 raka’at sebelum dzuhur dan 2 roka’at setelah dhuzur, 2roka’at setelah sholat maghrib, 2 raka’at setelah sholat isya dan 2 roka’at lagi sebelum sholat subuh.
Dalil
yang menyatakan 10 raka’at diriwayatkan oleh Bukhori.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ – رضى الله عنهما – قَالَ: حَفِظْتُ مِنَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم –
عَشْرَ رَكَعَاتٍ, رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِى بَيْتِهِ
، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ
Artinya :
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata: “Telah aku hapal dari Rasulullah SAW 10 raka’at; 2 raka’at sebelum Zhuhur, 2 raka’at setelahnya, 2 raka’at setelah Maghrib di rumahnya, 2 raka’at setelah Isya’ di rumahnya dan 2 raka’at sebelum shalat shubuh”.
Hadits riwayat Bukhari
Adapun dalil yang menyatakan 12 raka’at diriwayatkan oleh Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Shahihut Tirmidzi.
عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ صَلَّى فِى يَوْمٍ
وَلَيْلَةٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا
وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ »
Artinya :
Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang shalat di dalam sehari dan semalam 12 raka’at maka dibangunkan baginya sebuah rumah di dalam surga, (12 raka’at tersebut) adalah 4 raka’at sebelum Zhuhur, 2 raka’at setelahnya, 2 raka’at setelah Maghrib, 2 raka’at setelah Isya’ dan 2 raka’at sebelum Fajar”.
Hadits riwayat Tirmidzi (no. 414) dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Shahihut Tirmidzi (1131)
Dari dalil-dalil tersebut diatas, perbedaannya hanya jumlah rakaat
sholat sunnah ba’diyah dzuhur, ada yang 2 raka’at dan ada yang 4 raka’at.
Karena kedua-duanya merupakan sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan, maka kita bisa memilihnya salah satu. Misalnya kalau kita lagi mampu 4 raka’at atau 2 raka’at saja kalau memang tidak mampu.
Adapun diantara sholat rawatib muakkad diatas, yang paling sangat
dianjurkan yaitu sholat sunnah qobliyyah subuh.
Hal ini didasarkan hadits yang diriwayatkan oleh A’isyah RA
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى
رَكْعَتَيِ الفَجْرِ
Artinya :
Dari semua sholat sunat, tak ada sholat sunat yang paling Nabi jaga,
seperti halnya nabi menjaga (untuk tidak meninggalkan) dua roka’at sholat fajar (2 roka’aat qobliyah subuh).(Shohih Bukhori, no.1169 dan Shohih Muslim, no.724)
Niat Sholat Sunnah Qobliyah dan Ba’diyah (Sholat Rawatib)
Berikut adalah lafadz bacaan niat sholat sunnah qobliyah dan ba’diyah setelah sholat fardhu (sholat rawatib muakkadah)
Niat Sholat Sunnah Qobliyyah Subuh (2 Raka’at)
اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
USHOLLI SUNNATASH-SHUBHI ROK’ATAINI QOBLIYYATAN MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA’AALA
Artinya :
Aku niat melakukan shalat sunat sebelum subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat karena Allah ta’ala
Keutamaan Sholat Sunnah Rowatib
Ummu Habibah radhiyallahu’anha telah meriwayatkan tentang keutamaan rawatib dzuhur. Dia berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang menjaga (shalat) empat rakaat sebelum zuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah haramkan baginya api neraka”. (HORA. Ahmad 6/325, Abu Dawud no. 1269, At-Tarmidzi no. 428, An-Nasa’i no. 1814, Ibnu Majah no. 1160)
At-Tarmidzi dan An-Nasa’i meriwayatkan hadits yang mengatakan bahwa, dari ‘Aisyah radiyallahu’anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada shalat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga…” (HORA. At-Tarmidzi no. 414, An-Nasa’i no. 1794)
- Do’a Minta Keturunan dan Waktu Mustajab Berdo’a Berdasarkan Al_Qur’an dan Al hadis
- Do’a Untuk Kedua Orang Tua Yang Masih Hidup dan Yang Sudah Meninggal Dunia
- Puasa Arafah dan Tarwiyah Idul Adha Serta Niat, keutamaan dan Doa Dalam Bahasa Arab dan Latin
The post Sholat Sunnah Rowatib appeared first on this page.