Gebet und Dhikr
Doa dan dzikir – Doa adalah permohonan kepada Alloh SWT yang disertai dengan kerendahan hati untuk mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Kebaikan yang kita ketahui dan juga semua kebaikan yang tidak kita ketahui. Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang doa dan dzikir, sima penjelasanya dibawah ini
Do’a dan Dzikir
Dzikir ذِکْر, sejatinya adalah mengingat Alloh SWT, atau umumnya yaitu aktivitas ibadah umat Muslim untuk mengingat AllohSWT. Dzikir dan Doa adalah perintah yang tercantum di dalam al-Qur’an.
Bacaan zikir yang paling utama yaitu kalimat “Laa Ilaaha Illallaah”, sedangkan doa yang utama adalah “Alhamdulillah”.
Pengertian Doa
Doa di dalam pengertian pendekatan diri kepada Alloh SWT dengan sepenuh hati, banyak juga dijelaskan di dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Bahkan Al-Qur’an banyak sekali menyebutkan bahwa tadharu’ (berdoa sepenuh hati) hanya muncul jika di sertai keikhlasan.
Lesen Sie auch : Wirid-Lesung und Gebet nach den fünf täglichen Gebeten
Hal tersebut adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang yang slalu mengingat Alloh. Dengan tadharu’ mampu menambah kemantapan jiwa, sehingga doa kepada Alloh senantiasa nikmat yaitu baik di dalam keadaan senang ataupun dalam keadaan susah
Al-Qur’an menegaskan :
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al-Kahfi ayat 28).
Al-Qur’an memberikan penjelasan bahwa orang-orang taat akan melakukan ibadah senantiasa hanya mendekatkan diri kepada Alloh dengan memanjatkan doa yang disertai dengan keikhlasan hati yang mendalam.
Sebuah doa akan dikabulkan jika disertai dengan keikhlasan hati dan berulangkali di ucapkan
Hal ini banyak ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an, diantaranya :
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri (tadharu’) dan suara yang lembut. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Alloh memperbaikinya, dan berdoalah kepada Nya dengan rasa takut akan tidak diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya Rohmat Alloh sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. Al-Ar’af ayat 55-56).
Pengertian Dzikir
Secara bahasa zikir berarti “menyebut„, “mengingat” maupun “berdoa„, kata dzikir juga berarti memori, pengajian.
Di dalam bahasa agama Islam dzikir sering didefinisikan dengan menyebut ataupun mengingat Alloh dengan lisan melalui kalimat-kalimat thoyyibah. Namun sebenarnya dzikir adalah ingat Alloh SWT
Sesuai dengan QS An Nisa ayat 103
Maka apabila kamu sudah menyelesaikan sholatmu, ingatlah Alloh di waktu berdiri, duduk dan di waktu berbaring. Kemudian jika kamu sudah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasanya). Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
(An Nisa 103)
Jenis zikir
Erste
Zikir pertama yaitu dengan mengingat nama dan sifat Alloh SWT serta memuji, mensucikan dari sesuatu yang tidak layak bagiNya.
Menyanjung Alloh seperti mengucapkan “subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar”, “subhanallah wa bihamdih”, “laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir”.
Menyebut nama dan sifat Alloh atau menceritakan tentang Alloh. Contohnya adalah seperti mengatakan, “Alloh Maha Mendengar atas segala yang diucapkan hambaNya”,
Zweite
Zikir kedua adalah dengan mengingat perintahNya, laranganNya dan hukumNya
Zikir jenis ini ada dua macam yaitu:
- Mengingat perintah dan larangan Alloh
- Mengingat perintah Alloh dan segera menjalankannya serta mengingat laranganNya dan segera menjauh darinya.
Dritte
Zikir ketiga yaitu dengan mengingat berbagai macam nikmat dan kebaikan yang Alloh beri kepada kita, misalnya nikmat sehat yang baru kita sadari setelah kita sakit
Hukum Dzikir Menggunakan Tasbih
Ada beberapa amalan yang berupa dzikir ataupun sholawat yang ditentukan jumlahnya . Seperti setelah sholat wajib yaitu
disunnahkan membaca :
- “Subhanallah” sebanyak 33 Kali.
- “Alhamdulillah” 33 Kali,
- “Allahu akbar” 33 Kali
- “La Ilaha illallah” 100 Kali.
Dan untuk orang yang mapu juga membaca sholawat nariyah sebanyak4444 kali.
Untuk mencapai bilangan itu, umumnya orang-orang menggunakan tasbih. Ada yang mengklaim bahwa tasbih itu bid’ah, sebab tidak ada di zaman Rosulullah SAW.
Lalu bagaimana sebenarnya ?
Tasbih di dalam bahasa Arab disebut juga dengan as-subhah atau al-misbahah. Yaitu untaian mutiara ataupun manik-manik dengan benang yang biasa dipakai untuk menghitung jumlah tasbih (bacaan Subhanallah), doa dan juga sholawat.
Dan ternyata pada masa Rosulullah SAW pemakaian tasbih ini telah dilakukan yang terdapad Dalam sebuah hadits dijelaskan:
“Diriwayatkan dari Aisyah binti Sa’d bin Abi Waqash dari ayahnya bahwa dia bersama Rosulullah SAW pernah suatu kali masuk ke rumah seorang perempuan. Perempuan itu memegang biji-bijian / krikil yang dipakai untuk menghitung bacaan tasbih. Lalu Rosulullah SAW bersabda:
Mengomentari hadits ini Abi al-Hasanat Abdul Hayyi bin Muhammad Abdul Halim al-Luknawi di dalam Nuzhah al-Fikri fi Sabhah ad-Dzikr mengatakan, Rosulullah SAW tidak mengingkari yang dilakukan wanita itu.
Hanya saja beliau bermaksud memudahkan dan meringankan wanita itu dan memberi tuntutan bacaan yang umum dalam tasbih yang mempunyai keutamaan yang besar.
Bertolak dari pendapat ini, kami bisa memahami para sahabat sudah biasa memakai biji-bijian / kerikil untuk mempermudah dalam menghitung dzikir-dzikir yang dibaca sehari-hari. Dan hal itu tidak pernah dipungkiri oleh Rosulullah SAW.
Ini membuktikan bahwa Nabi SAW mengamini (setuju) dengan apa yang dilakukan para Sahabat itu.
Deswegen, memakai tasbih di dalam berdzikir tidaklah bid’ah dhalalah (hal baru yang menyesatkan) sebagaimana yang diklaim beberapa orang selama ini. Sebab jika memang memakai tasbih itu termasuk hal yang menyesatkan niscaya sejak awal Rosul sudah melarang para sahabat untuk memakainya.
Untuk berdzikir dan doa kepada Alloh setelah sholat lima waktu, berikut dibawah ini adalah doa dan dzikir setelah solat lima waktu secara lengkap yang sudah kami tulis sebelumnya
Lesen Sie auch : Wirid-Lesung und Gebet nach den fünf täglichen Gebeten
Atau sesekali melakuka tafakur di malam hari untuk mengingat Alloh dan juga mengingat kesalahan kesalahan kita sebagai manusia yang sering lalai.
Karna meditieren ist ein Spiegelbild, namun kali ini akan membahas mengenai tafakur yang memiliki makna di dalam agama islam yaitu merenungi kesalahan yang sudah pernah kita lakukan sebagai manusia misalnya menyakiti hati manusia lainya dan juga lalai dari kewajiban kita sebagai hamba Alloh
Sekian pengertian doa dan dzikir yang kami buat secara singkat untuk memudahkan pemahaman, Ich hoffe, es ist nützlich
The post Doa dan Dzikir appeared first on this page.